Mahasiswa Fisika UIN Alauddin Makassar Juara 1 Internasional

  • 04 Januari 2021
  • 03:06 WITA
  • Administrator
  • Berita

Makassar- Mahasiswa Fisika UIN Alauddin Makassar  menghasilkan sebuah penelitian memenangi kompetisi pada ajang 6th Internasional Biotechnology Competition and Exhibition (IBCEx'20) berlangsung pada 18-19 Desember 2020 di UTM, Malaysia. Pada ajang kompetisi ini dikuti oleh beberapa peserta yg berasal dari beragai negara didunia yang telah lulus diseleksi sebelumnya, apakah karya ilmiah yang fisajikan telah memenuhi standar atau tidak.  Ada bebepa kategori dalam kompetisi ini diantaranya Environment an Waste Treatment, Biofuel and Renewable Energy, Green Product and Green Building dan Biotechnology.

Kompetisi yang diikuti oleh mahasiswa Jurusan Fisika UIN Alauddin Makassar ini mendapatkan penghargaan sebagai juara 1 dan kategori inovasi terbaik dengan judul karya " The Utilization of Coconut Waste As Substrate with the Addition of Cellulotic Bacteria in Microbial Fuel Cell Technology". Karya ini dihasilkan oleh mahasiswa yang kreatif dan berkompeten. Mereka adalah Nurfadilah Jusman, Aslan dan Hernita Sapirtriani yang merupakan mahasiswa fisika UIN Alauddin Makassar.

"Awalnya kami tim telah melakukan penelitian tentang Microbial Fuel Cell (MFC), namun kami melihat potensi pengembangan dari teknologi ini. Mengetahui bahwa syarat suatu bahan menjadi substrate untuk teknologi MFC ialah mengandung Selulosa, dan kami melihat potensi selulosa di ampas kelapa sangat tinggi dan nilai ekonomisnya sangat rendah, maka kami berinisiatif untuk memanfaatkan ampas kelapa sebagai substrat pada teknologi MFC ini, dengan menggunakan ampas kelapa yang diambil di Pabrik Santan Kara dan Kelapa Parut Mariso, Makassar. Untuk mengurai selulosa pada ampas kelapa tentunya membutuhkan bakteri selulotik, dan berdasarkan referensi yang kami baca bakteri selulotik terkandung di cairan rumen sapi, untuk itu kami menggunakan cairan rumen sapi yang kami ambil dari limbah Rumah Potong Hewan (RPH) Antang(daerah di Makassar) pada teknologi MFC ini" ujar Hernita salah satu anggota tim.

Dengan ikhtiar semasimal mungkin, tim ini bisa memenangkan kompetisi diajang Internasioanal. Beberapa kiat- kiat yang dilalui oleh tim ini. Mulai dari studi literatur sampai menghasilkan sebuah katya. Intinya libatkan Allah dalam setiap proses, jangan lelah untuk belajar, temukan potensi dirimu dan kembangkan untuk kemaslahatan umat kita bisa berkarya. "Kata Hernita sapaan akrabnya, salah satu anggota tim.

Sebagai pembimbing Jasdar Agus M.Sc  kepada media, Senin (20/12/2020) menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas torehan prestasi para mahasiswa bimbingannya pada ajang 6th Internasional Biotechnology Competition and Exhibition (IBCEx'20). Hal ini membuktikan kualitas ilmu yang dimiliki Mahasiswa Indonesia khususnya Mahasiswa Fisika UIN Alauddin Makassar terbukti unggul dan berdaya saing global.

“Alhamdulillahirabbilalamin, kami mengucapkan terimakasih yang setinggi-tinginya kepada para pihak yang berkontribusi dalam meraih kesuksesan ini. Mulai dari mahasiswa, para dosen, staf dan  pembimbing dari Indonesia Scientific Society (ISS), Dr. Arie Hardian, M.Si,” kata pak Jasdar sapaan akrab beliau.

Dengan mengikuti even ini, lanjut pak Jasdar, sangat berguna dalam membangkitkan gairah dan semangat dalam proses pemebelajaran dan penelitian  dimasa pandemi Covid 19. Pembelajaran dimasa pandemic memberikan banyak ruang dan waktu bagi mahasiswa  untuk terus mengeksplorasi ilmunya dengan mengikuti berbagai ajang perlombaan baik ditingkat nasional maupun internasional.“Pandemi tidak menjadi halangan bagi para mahasiswa untuk tetap mengukir prestasi.” Ujarnya Ketua Jurusan Fisika, Ihsan M.Si,  berharap kedepan seluruh mahasiswa dapat berprestasi dan mengembangkan potensi diri agar bisa bersaing di tingkat nasional maupun internasional, hal itu sesuai dengan visi dan misi Program studi Fisika UIN Alauddin Makassar.Manjadda wajada, barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan mendapatkannya. Insyaallah dengan dukungan semua pihak, kita akan mampu membangun Prodi Fisika UIN Alauddin yang lebih baik,” ungkapnya.