Makassar- Mahasiswa Fisika UIN
Alauddin Makassar menghasilkan sebuah
penelitian memenangi kompetisi pada ajang 6th Internasional Biotechnology
Competition and Exhibition (IBCEx'20) berlangsung pada 18-19 Desember 2020 di
UTM, Malaysia. Pada ajang kompetisi ini dikuti oleh beberapa peserta yg berasal
dari beragai negara didunia yang telah lulus diseleksi sebelumnya, apakah karya
ilmiah yang fisajikan telah memenuhi standar atau tidak. Ada bebepa kategori dalam kompetisi ini
diantaranya Environment an Waste Treatment, Biofuel and Renewable Energy, Green
Product and Green Building dan Biotechnology.
Kompetisi yang diikuti oleh
mahasiswa Jurusan Fisika UIN Alauddin Makassar ini mendapatkan penghargaan
sebagai juara 1 dan kategori inovasi terbaik dengan judul karya " The
Utilization of Coconut Waste As Substrate with the Addition of Cellulotic Bacteria
in Microbial Fuel Cell Technology". Karya ini dihasilkan oleh mahasiswa
yang kreatif dan berkompeten. Mereka adalah Nurfadilah Jusman, Aslan dan
Hernita Sapirtriani yang merupakan mahasiswa fisika UIN Alauddin Makassar.
"Awalnya kami tim telah
melakukan penelitian tentang Microbial Fuel Cell (MFC), namun kami melihat
potensi pengembangan dari teknologi ini. Mengetahui bahwa syarat suatu bahan
menjadi substrate untuk teknologi MFC ialah mengandung Selulosa, dan kami
melihat potensi selulosa di ampas kelapa sangat tinggi dan nilai ekonomisnya
sangat rendah, maka kami berinisiatif untuk memanfaatkan ampas kelapa sebagai
substrat pada teknologi MFC ini, dengan menggunakan ampas kelapa yang diambil
di Pabrik Santan Kara dan Kelapa Parut Mariso, Makassar. Untuk mengurai
selulosa pada ampas kelapa tentunya membutuhkan bakteri selulotik, dan
berdasarkan referensi yang kami baca bakteri selulotik terkandung di cairan
rumen sapi, untuk itu kami menggunakan cairan rumen sapi yang kami ambil dari
limbah Rumah Potong Hewan (RPH) Antang(daerah di Makassar) pada teknologi MFC
ini" ujar Hernita salah satu anggota tim.
Dengan ikhtiar semasimal mungkin,
tim ini bisa memenangkan kompetisi diajang Internasioanal. Beberapa kiat- kiat
yang dilalui oleh tim ini. Mulai dari studi literatur sampai menghasilkan
sebuah katya. Intinya libatkan Allah dalam setiap proses, jangan lelah untuk
belajar, temukan potensi dirimu dan kembangkan untuk kemaslahatan umat kita
bisa berkarya. "Kata Hernita sapaan akrabnya, salah satu anggota tim.
Sebagai pembimbing Jasdar Agus
M.Sc kepada media, Senin (20/12/2020)
menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas torehan prestasi para mahasiswa
bimbingannya pada ajang 6th Internasional Biotechnology Competition and
Exhibition (IBCEx'20). Hal ini membuktikan kualitas ilmu yang dimiliki
Mahasiswa Indonesia khususnya Mahasiswa Fisika UIN Alauddin Makassar terbukti unggul
dan berdaya saing global.
“Alhamdulillahirabbilalamin, kami
mengucapkan terimakasih yang setinggi-tinginya kepada para pihak yang berkontribusi
dalam meraih kesuksesan ini. Mulai dari mahasiswa, para dosen, staf dan pembimbing dari Indonesia Scientific Society
(ISS), Dr. Arie Hardian, M.Si,” kata pak Jasdar sapaan akrab beliau.
Dengan mengikuti even ini, lanjut
pak Jasdar, sangat berguna dalam membangkitkan gairah dan semangat dalam proses
pemebelajaran dan penelitian dimasa
pandemi Covid 19. Pembelajaran dimasa pandemic memberikan banyak ruang dan
waktu bagi mahasiswa untuk terus
mengeksplorasi ilmunya dengan mengikuti berbagai ajang perlombaan baik
ditingkat nasional maupun internasional.“Pandemi tidak menjadi halangan bagi
para mahasiswa untuk tetap mengukir prestasi.” Ujarnya Ketua Jurusan Fisika,
Ihsan M.Si, berharap kedepan seluruh
mahasiswa dapat berprestasi dan mengembangkan potensi diri agar bisa bersaing
di tingkat nasional maupun internasional, hal itu sesuai dengan visi dan misi
Program studi Fisika UIN Alauddin Makassar.Manjadda wajada, barang siapa yang
bersungguh-sungguh maka dia akan mendapatkannya. Insyaallah dengan dukungan
semua pihak, kita akan mampu membangun Prodi Fisika UIN Alauddin yang lebih
baik,” ungkapnya.