Tri Gunawan Musa, mahasiswa Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar, meraih juara pertama dalam kompetisi desain alat penyaring udara tingkat nasional yang diselenggarakan oleh National Environmental Expo (NEO) Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas).
Keberhasilan ini diraih melalui desain alat penyaring udara inovatif bernama Fibervoltaic Purifier, yang memanfaatkan teknologi nanofiber dan fotokatalis TiO2 berbasis energi terbarukan. Desain ini, berdasarkan rumus Dispersi Gaussian, mampu menangkap 4,307 kg karbon dioksida per tahun dengan jangkauan radius 817 meter, setara dengan kontribusi delapan pohon beringin. Tri Gunawan menjelaskan bahwa alat ini menggabungkan teknologi nanofiber kitosan, fotokatalis TiO2, dan panel surya fotovoltaik, sehingga efektif membersihkan udara dari berbagai polutan dengan efisiensi tinggi dan ramah lingkungan.
Keunggulan tim Tri terletak pada fokus desain mereka yang mampu menyaring partikel hingga skala nanometer, berbeda dengan tim lain yang masih beroperasi pada skala mikrometer. "Efisiensi alat kami lebih tinggi dan kami menggunakan bahan yang ramah lingkungan, sehingga tidak menimbulkan masalah baru. Kami sangat menekankan isu lingkungan sesuai dengan tema dari Jurusan Teknik Lingkungan Unhas," jelas Tri, mahasiswa semester enam.
Tri berharap desain penyaring udara ini dapat menarik perhatian pengembang agar bisa diaplikasikan secara nyata. "Kami berharap alat penyaring udara kami dapat direalisasikan melalui kerja sama dengan pelaku usaha terkait, khususnya produsen di Makassar, untuk meningkatkan kualitas udara kota ini," harapnya.