Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Sunan Kalijaga menjadi tuan rumah kegiatan Forum Dekan dan Program Studi FST Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Kementerian Agama RI tahun 2024. Kegiatan ini berlangsung di El Hotel Yogyakarta Malioboro dari tanggal 5 hingga 8 Juni 2024.
Dalam laporan pada prosesi pembukaan, Prof. Dr. Khurul Wardati, Dekan FST UIN Sunan Kalijaga, sebagai tuan rumah, menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 148 peserta, salah satunya adalah Ketua Program Studi Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar Bapak Muh. Said L., S.Si., M.PD. Prof. Khurul menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antar FST. Oleh karena itu, kegiatan ini juga mencakup Forum Group Discussion yang terdiri dari 11 kelompok, meliputi dekan, wakil dekan I, wakil dekan II, wakil dekan III, kepala laboratorium, dan prodi-prodi seperti Kimia, Matematika/Statistika, Biologi/Peternakan/Biotek, Fisika, Informatika/Sistem Informasi, dan Keteknikan.
Beberapa narasumber dihadirkan dalam kegiatan tersebut, antara lain Muhammad Azis Hakim (Kasubdit Ketenagaan) yang membahas arah kebijakan peningkatan mutu saintek di PTKIN, Prof. Ir. Selo (Dekan Teknik UGM) yang memaparkan praktik terbaik dalam pengembangan mutu institusi dan hilirisasi riset, dan Dr. Syarif Hidayatullah (Kasubtim Sarpras Kementerian Agama) yang menjelaskan roadmap perencanaan pengembangan saintek di PTKIN.
Prof. Dr. Sri Harini, Ketua Forum Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin untuk memperkuat tri dharma perguruan tinggi, khususnya integrasi sains dan Islam di PTKIN. Awalnya diinisiasi oleh lima FST, kegiatan ini bertujuan menunjukkan bahwa FST di PTKIN memiliki sumber daya manusia, mahasiswa, dan program-program unggulan yang mampu bersaing di tingkat nasional. FST PTKIN telah bergabung dengan Forum Dekan Teknik Indonesia serta MIPA-net, asosiasi nasional lembaga pendidikan tinggi di bidang sains, baik PTKI maupun perguruan tinggi umum.
Forum Dekan Sains dan Teknologi telah melakukan revitalisasi peralatan laboratorium pada tahun 2016 dengan dukungan dana dari Kementerian Agama. Kegiatan lainnya meliputi student mobility, student exchange, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, workshop persiapan akreditasi internasional, dan penyelenggaraan bimbingan antar prodi untuk memperkuat kurikulum berbasis OBE sebagai persiapan akreditasi internasional.
"Fakultas Sains dan Teknologi PTKIN memiliki tagline 'Keberadaan Prodi Umum di Perguruan Tinggi Agama Islam: Maju Bersama, Duduk Bersama untuk Mewujudkan Perguruan Tinggi Bereputasi Internasional'," ujar Prof. Sri Harini.
Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, Direktur Diktis, turut hadir dalam kegiatan tersebut. Beliau menyampaikan bahwa FST adalah fakultas yang menunjukkan transformasi nyata dari IAIN menjadi UIN. FST sebagai fakultas umum di PTKI tidak seharusnya pesimis karena memiliki potensi sumber daya manusia, mahasiswa, dan program unggulan yang dapat bersaing dengan FST di perguruan tinggi umum dengan keunggulan nuansa ke-Islaman. Branding adalah hal yang penting, sehingga PTKI tidak hanya dianggap sebagai pusat perkembangan studi agama, tetapi juga sains dan teknologi yang diakui secara nasional.
Prof. Ahmad Zainul Hamdi menekankan pentingnya kejujuran sebagai saintis dan akademisi terhadap ilmu dan karakter ilmu tersebut. Selain itu, beliau menyinggung Olimpiade Agama dan Sains yang ke depannya harus dikelola lebih profesional oleh komite nasional, dengan standar yang jelas dan juri profesional. FST dapat berperan dalam hal ini dengan melibatkan SDM di luar PTKI, sehingga hasilnya diakui secara nasional dan pemenang difasilitasi beasiswa serta pelatihan untuk ajang internasional.
Lebih lanjut, Direktur Diktis menyarankan agar FST memiliki event akbar seperti AICIS di Islamic Studies, dengan melibatkan berbagai kampus berbasis teknologi di Indonesia. Beliau menutup sambutannya dengan membuka kegiatan secara resmi (Tim Humas).
